ICEBERG

HOW DID ICEBERG FORMED?

GENERAL STATEMENT

Have you ever watching Titanic film? The populer film have ever in the word. One of the world's worst disasters at sea was in 1912 when the liner "Titanic" collided with an iceberg on her maiden voyage. The beginning of the disaster, when the captain supposed that collided chunks just a little block but actually it is an iceberg. That is almost come from the iceberg phenomenon, we just can see a little side surface the water, whereas the hidden sight is bigger and imposing. Icebergs look like huge frozen mountains, floating low in the water. They are an impressive sight, but are dangerous things for a ship to encounter. 
                                                                                                                                                       

SEQUENCE EXPLANATION

An iceberg is an enormous piece of ice floating in the sea. "Berg" is the German word for mountain. In the coldest parts of the earth, around the North and South Poles, land and sea are both covered by sheets of ice, over 300 metres deep at the centre. An iceberg is a piece of glacial ice which has broken off and become free-floating. Although icebergs are found in the ocean, they are actually made from freshwater, and this contributes to their buoyancy in the ocean. Typically, around one tenth of an iceberg's mass can be seen above the surface of the water, with the bulk of the iceberg being submerged. This explains the common slang term “the tip of the iceberg,” used to describe a situation in which incomplete information about a situation is available.

Glaciers form on land as a result of an accumulation of snow over thousands of years. Successive layers compress earlier accumulations until, at depths below 60 to 70 metres, glacial ice is formed. Glaciers “flow” or “creep” outward under their own weight like a viscous fluid. When the edge of a glacier advances into the ocean, the pieces that break off are what we call icebergs. When an iceberg breaks off in a process known as calving, it sets sail on a slow journey through the ocean. The iceberg will move with the ocean and wind currents, and its lifespan will be essentially indefinite, as long as it is not pushed into warmer regions. Many icebergs lose a bit of volume during the summer months, but as long as they are close to the poles, they can remain quite sizable. Over time, an iceberg may also break up into several smaller segments.

To be classified as an iceberg, the height of the ice must be greater than 16 feet (five meters) above sea level and the thickness must be 98-164 feet (30-50 meters) and the ice must cover an area of at least 5,382 square feet (500 square meters).  There are smaller pieces of ice known as “bergy bits” and “growlers.” Bergy bits and growlers can originate from glaciers or shelf ice, and may also be the result of a large iceberg that has broken up. A bergy bit is a medium to large fragment of ice. Its height is generally greater than three feet (one meter) but less than 16 feet (five meters) above sea level and its area is normally about 1,076-3,229 square feet (100-300 square meters). Growlers are smaller fragments of ice and are roughly the size of a truck or grand piano. They extend less than three feet (one meter) above the sea surface and occupy an area of about 215 square feet (20 square meters).

CLOSING

Nowdays many scientists take a part to study an iceberg. Climate scientists study icebergs as they break up for clues to the processes that cause ice shelf collapse. Scientists have noticed that the way icebergs break up when they reach warmer waters mirrors the disintegration of Antarctic ice shelves. By studying the factors that cause icebergs to break up, researchers hope to better understand the influences that lead to ice shelf breakup, and to better predict how ice shelves will respond to a warming climate. Oceanographers follow icebergs because the cold freshwater they contribute to the sea can influence currents and ocean circulation far away from their origins. Biologists study icebergs to find out how they influence ocean life.  As icebergs melt, they leak nutrients into the ocean around them. Recent studies have shown that the water surrounding icebergs teems with plankton, fish, and other sea life.

>>Meaning:

Pernah nonton film Titanic kan? Film terlaris sejagad yang pernah ditonton manusia. Salah satu bencana terburuk dunia terjadi di laut pada tahun 1912 ketika Titanic bertabrakan dengan gunung es dalam pelayaran pertamanya. Awal dari petaka, ketika nakhoda mengira bongkahan es yang mereka tabrak hanyalah bongkahan kecil yang ternyata merupakan sebuah gunung es. Itulah yang terjadi dari sebuah fenomena gunung es, kita hanya melihat sebagian kecil dari yang tampak dipermukaan, padahal apa yang tidak terlihat jauh lebih besar dan dahsyat. Gunung es tampak seperti gunung beku yang besar, mengapung rendah di air. Gunung es merupakan suatu pemandangan yang menakjubkan, tapi  sesuatu yang berbahaya bagi pelayaran kapal.

Iceberg adalah bagian terbesar dari es yang mengapung di lautan. “Berg” berasal dari bahasa Jerman yang berarti Gunung. Di bagian daerah terdingin dari bumi, yaitu sekitar Kutub Utara dan Selatan, pulau dan lautnya diselimuti oleh lapisan es yang pada pusat dalamnya mencapai lebih dari 300 m. Gunung es dalah sebuah bagian dari gletser yang terpecah belah dan terapung-apung. Walaupun gunung es banyak ditemukan di samudera, sebenarnya gunung es terbuat dari air tawar, hal inilah yang menyebabkan gunung es mengapung di samudera. Sekitar sepersepuluh masa gunung es dapat terlihat dari atas permukaan air, namun bagian terbesarnya tetap berada di bawah permukaan air. Hal inilah yang menyebabkan munculnya istilah “ujung gunung es”, yang digunakan untuk menjelaskan kondisi informasi yang tidak lengkap tentang kondisi yang sebenarnya.

Gletser terbentuk di atas pulau sebagai akibat dari timbunan salju selama ribuan tahun. Berturut-turut lapisan memadat dan terkumpul sampai kedalaman 60 – 70 m, gletser akan terbentuk. Gletser “mengalir” dan “bergerak perlahan” kebagian luar seperti cairan lengket. Ketika tepi gletser menjangkau samudera, bagian yang patah (terpecah) itulah yang kita sebut gunung es. Proses ketika gunung es terpecah belah dikenal dengan istilah “Calving”, kumpulan pecahan  tersebut akan melewati samudera dengan perjalanan yang lambat. Gunung es akan bergerak dengan bantuan angin laut di samudera. Beberapa gunung es kehilangan masanya selama musim panas, tapi seiring perkembangan waktu, gunung es tersebut dapat kembali membesar. Sewaktu-waktu gunung es tersebut dapat pecah menjadi beberapa bagian kecil kembali.

Untuk digolongkan sebagai sebuah gunung es, tinggi es harus lebih besar dari 16 kaki (5 m) dpl dan ketebalannya harus 98-164 kaki (30-50 m) dan es tersebut harus menutupi area paling sedikit 5.832 kaki² (500 m²). Ada beberapa bagian terkecil dari es dikenal dengan “bergy bits” dan “growlers”. Bergy bits dan Growlers dapat berasal dari gletser atau gundukan es, dan juga dapat berasal dari pecahan gunung es yang besar. Bergy bit merupakan bentuk pecahan es yang berukuran sedang. Pada umumnya, tingginya lebih besar dari 3 kaki (1 m) tapi kurang dari 16 kaki (5 m). Growler adalah pecahan es yang terkecil dan bentuknya seperti truk atau piano besar. Panjangnya kuirang dari 3 kaki (1 m) dpl dan menempati daerah yang luasnya sekitar 215 kaki² (20 m²).
Sekarang banyak ilmuan yang mulai mempelajari gunung es. Ahli perikliman mempelajari terpecahnya gunung es sebagai petunjuk proses yang disebabkan oleh runtuhnya lapisan es. Para pakar menyebutkan bahwa gunung es terpecah ketika menjangkau perairan hangat mencerminkan kehancuran lapisan es di daerah Kutub selatan. Dengan memepelajari faktor yang menyebabkan gunung es terpecah, peneliti berharap dapat memahami lebih baik pengaruh pasti yang menyebabkan lapisan es terpecah, dan untuk memprediksi lebih baik bagaimana lapisan es akan merespon pemanasan iklim. Peneliti  samudera mengikuti perkembangan gunung es karena perairan tawar yang dingin memberikan kontribusi terhadap pengaruh arus dan sirkulasi samudera  yang jauh dari asalnya. Para ahli biologi mempelajari gunung es untuk menemukan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan di samudera. Saat gunung es meleleh, mereka melepaskan bahan gizi kedalam samudera disekitarnya. Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa perairan disekitar gunung es dipenuhi plankton, ikan, dan kehidupan laut lain.